udah lama ga pernah ngeposting lagi nih, sudah saatnya memosting data" yg saya punya selama ini.
oke, postingan saya ini tentang Resume Evaluasi Skema Watermarking Citra Berbasis Singular Value Decomposition, Kuantisasi Dither dan Deteksi Sisi yang datanya saya dapat juga dari internet. mari disimak.
Evaluasi Skema Watermarking
Citra Berbasis Singular Value
Decomposition, Kuantisasi Dither dan Deteksi Sisi
Watermarking adalah proses untuk menyembunyikan
informasi berupa citra pada dokumen multimedia sehingga pembuat bisa
mengklaim dokumen tersebut
adalah hasil karyanya
dengan mengekstraksi citra yang telah disisipkan sebelumnya. Teknik watermarking
pada dokumen citra telah banyak diteliti dan dikembangkan dengan berbagai
pendekatan. Secara umum, skema watermarking bisa dibagi ke dalam dua
kategori besar, yaitu domain spasial dan domain transformasi. Teknik watermarking
berbasis singular value decomposition (SVD) adalah salah satu teknik
yang termasuk domain transformasi.
Sebagai sampel eksperimen, menggunakan citra lena dalam format grayscale.
Sebagai citra watermark, dibuat citra berukuran 32 × 32 yang memuat
huruf-huruf. Saat proses implementasi, dilakukan beberapa penyesuaian yang perlu
tanpa mengubah algoritma di dalam skema secara berarti, di antaranya:
1. Pada
proses penyisipan, kami menyimpan indeks blok-blok yang dipilih dan
interval-interval yang dihasilkan.
2. Pada
proses penyisipan, langkah yg selanjutnya tidak dilakukan karena blok-blok yang
dipilih sudah disimpan sebelumnya.
Perubahan tersebut dilakukan dengan alasan jika citra berubah maka
perhitungan jumlah sisi untuk setiap blok pada citra juga akan berubah sehingga
mempengaruhi pemilihan blok-blok yang memiliki sisi terbanyak. Jika pemilihan
blok-blok saat penyisipan dan ekstraksi berbeda maka hasil ekstraksi tidak akan
tepat.
Untuk menguji keandalan skema watermark, dengan menggunakan
StirMark [8-10] untuk membuat beragam citra yang telah diserang atau
dimodifikasi dengan teknik-teknik tertentu. Pada eksperimen yang dilakukan,
serangan-serangan terhadap citra mencakup penambahan noise, median
filter, rotasi, pengecilan atau perbesaran, kompresi JPEG, cropping,
penghapusan baris/kolom, PSNR, dan random distortion.
Dari hasil tersebut dapat dibahas:
Langkah pertama yang dilakukan adalah menyisipkan citra watermark
pada citra lena yang asli dengan ukuran blok 8 × 8. Citra lena yang asli
dan yang telah disisipkan watermark. Dapat dilihat bahwa hasil
penyisipan watermark tidak terlihat dengan mata telanjang. Nilai PSNR
kedua citra tersebut sebesar 42 db yang berarti kedua citra tersebut sangat
mirip dan tidak bisa dibedakan secara kasat mata. Sebagai catatan, pada proses
ini, penghitungan jumlah sisi pada tiap blok memakan waktu sangat lama karena harus
menelusuri sisi yang ditemukan satu per satu. Citra lena yang telah disisipkan watermark
kemudian diproses oleh program StirMark sehingga menghasilkan citra-citra yang
telah dimodifikasi dengan berbagai teknik pengolahan citra. Dari hasil citra
yang telah dimodifikasi tersebut dengan melakukan proses ekstraksi watermark.
Setelah melihat hasil ekstraksi untuk masing-masing serangan, didapatkan bahwa
skema watermarking yang diajukan cukup andal untuk teknik-teknik
kompresi JPEG, PSNR, rotasi, dan perbesaran/pengecilan. Untuk cropping
cukup andal dengan persentase potongan gambar 75%. Untuk penghapusan
baris/kolom, hasil ekstraksi cukup baik untuk penghapusan enam baris dan kolom
sedangkan untuk teknik-teknik penambahan noise, rotasi + cropping,
rotasi + perbesaran/pengecilan, median filter, convolution
filter, transformasi affine, dan random distortion,
kualitas hasil ekstraksi watermark sangat rendah.
Untuk kompresi JPEG, dengan melakukan pengujian untuk tingkat
kompresi 25%, 35%, 50%, dan 70%. Hasil ekstraksi sangat baik dan citra watermark
bisa dikenali sampai persentase 25%. Untuk rotasi, diuji dengan sudut putaran
10°, 20°, 30°, 40°, 60°. Sebelum ekstraksi, diputar
dengan arah kebalikan dari sudut putaran kemudian melakukan cropping
untuk mendapatkan citra lena berukuran 512 × 512. Hasil tersebut menunjukkan
proses ekstraksi yang tidak stabil. Secara perhitungan matematika, rotasi
adalah transformasi yang umum pada matriks dan tidak mengubah nilai pixel
secara signifikan. Namun, saat melakukan cropping, ada beberapa kasus
ketika citra lena tidak bisa diperoleh secara utuh, tetapi ada satu baris atau kolom
yang sedikit terganggu. Akan tetapi, secara umum, ekstraksi watermark
bisa dikenali. Untuk tes serangan PSNR, hasil ekstraksi sangat baik dan relatif
tidak ada masalah mulai dari nilai PSNR 30 ke atas. Untuk perbesaran dan pengecilan, sebelum
ekstraksi dikembalikan ukuran citra ke ukuran 512 × 512 dengan metode
interpolasi bilinear. Data pengujian menggunakan ukuran 50%, 75%, 150%, dan
200%.
Untuk serangan berupa menghilangkan beberapa baris dan kolom (remove
line attack), hanya mampu sampai 6 baris yang dihilangkan atau menghapus
satu baris/ kolom setiap 100 baris/kolom. Teknik serangan cropping termasuk
sulit untuk ekstraksi karena banyak
informasi pixel yang hilang maka semakin kecil citra
hasil cropping dan semakin buruk hasil ekstraksinya.
Dalam percobaan, hanya mampu mengekstrak citra watermark untuk cropping
berukuran 75% dari citra asli (diambil bagian tengah). Sebelum
mengekstrak, ukuran citra diperbesar menjadi 512 × 512 di mana citra hasil cropping diletakkan
persis di tengah dan pixel lainnya bernilai nol. Untuk teknik-teknik serangan
lainnya seperti penambahan noise, median filtering, convolution
filter, rotasi + cropping, rotasi + perbesaran/pengecilan,
transformasi affine, dan random distorition kualitas citra watermark
sangat rendah dan tidak bisa dikenali.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa skema watermarking yang diajukan oleh
Chandra Mohan et al. cukup andal untuk jenis serangan kompresi JPEG,
rotasi, perbesaran/pengecilan, dan PSNR. Untuk serangan cropping dan
penghapusan baris/kolom, hasil ekstraksi cukup bagus sampai tingkat tertentu,
dan untuk median filter, convolution filter, transformasi affine
serta random distortion skema yang diajukan tidak cukup andal.
Sumber : www.journal.ui.ac.id/index.php/science/article/viewArticle/743
Tidak ada komentar:
Posting Komentar